Beranda | Artikel
Shalat Lima Waktu adalah Penggugur Dosa-Dosa yang Ada di Antara Keduanya
Kamis, 21 September 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Shalat Lima Waktu adalah Penggugur Dosa-Dosa yang Ada di Antara Keduanya merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 1 Rabi’ul Awal 1445 H / 17 September 2023 M.

Kajian Hadits Tentang Shalat Lima Waktu adalah Penggugur Dosa-Dosa yang Ada di Antara Keduanya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﵁ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ “الصَّلَواتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ. وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ”. 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Shalat lima waktu dan Jumat menuju Jumat berikutnya itu menggugurkan dosa-dosa yang ada di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar. Dan Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya itu menggugurkan dosa-dosa yang ada di antara keduanya selama dijauhi dosa besar.`” (HR. Muslim)

Hadits menunjukkan akan keistimewaan shalat 5 Waktu, demikian pula shalat Jumat, demikian pula Ramadhan. Keistimewaannya adalah bahwa itu menggugurkan dosa-dosa yang ada di antara shalat tersebut. Tentu ini rahmat Allah kepada hamba-hambaNya, Subhanallah. Karena kita manusia ini tidak lepas dari dosa. Dengan setiap kita shalat lima waktu, Allah menggugurkan lagi dosa kita. MasyaAllah!

Disebutkan dalam hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إنَّ العبدَ إذا قَامَ يُصلِّي أُتِي بُذُنوبِه كُلِّها فَوُضِعَتْ على رأسِه و عاتِقَيْهِ ، فكُلَّما رَكعَ أو سَجدَ تَساقَطَتْ عَنْهُ

“Apabila seorang hamba berdiri shalat, maka dosa-dosanya diletakkan di atas kepala dan kedua pundaknya. Apabila dia rukuk dan sujud, maka dosa-dosanya berguguran.” (HR. Ibnu Hibban)

Kita sangat membutuhkan shalat untuk menggugurkan dosa-dosa dan meningkatkan derajat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, terjadi khilaf para ulama, dosa apa yang digugurkan oleh shalat lima waktu? Jumhur berpendapat bahwa shalat lima waktu itu hanya menggugurkan dosa-dosa kecil saja dan tidak menggugurkan dosa-dosa besar. Dalilnya hadits ini, Nabi bersabda: “Selama ditinggalkan dosa besar.” Berarti syaratnya adalah selama ditinggalkan dosa besar. Ini menunjukkan bahwa yang digugurkan oleh shalat lima waktu hanya dosa kecil. Ini pendapat jumhur berdasarkan hadits ini.

Sementara sebagian ulama berpendapat bahwa shalat lima waktu pun bisa menggugurkan dosa besar. Di antara dalil yang mereka bawakan hadits, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengumpamakan shalat lima waktu itu seperti seseorang mandi di kali lima kali.

«أَرَأَيْتُمْ لو أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ منه كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ. شَيْءٌ؟» قالوا: لا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ، قال: «فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الخَمْسِ يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الخَطَايَا»

“Bagaimana pendapat kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotoran tubuhnya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau bersabda, “Maka itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus dosa-dosa.” (HR. Muslim)

Kata Syaikh Albani Rahimahullah bahwa kalau yang kecil-kecil saja bersih tapi yang besar-besar masih menempel. Hadits ini justru menunjukkan bahwa shalat lima waktu menggugurkan dosa besar juga.

Demikian pula, kata Syaikh Albani Rahimahullah, sebuah contoh haji. Haji ke Baitullah itu menggugurkan dosa kecil maupun dosa besar, apabila hajinya sempurna. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian mereka tidak melakukan rafats (kata-kata yang tidak baik), tidak melakukan kefasikan (dosa besar), maka mereka pulang (dalam keadaan bersih dosanya) seperti baru saja dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihat juga: Tujuan Haji Mendapatkan Ridha Allah

Ini menunjukkan bahwa haji menggugurkan dosa besar. Dan rukun shalat lima waktu lebih agung daripada Haji. Bagaimana Haji bisa menggugurkan dosa besar sementara shalat lima waktu tidak?

Maka kata Syaikh Albani: Siapa yang shalat lima waktunya sempurna, dia jaga kekhusyukannya, ketumakninahannya, betul-betul menjaga syarat-syarat, kewajiban-kewajiban dan sunahnya, maka sangat besar kemungkinan itu pun bisa menggugurkan dosa besar. Wallahu a’lam.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53356-shalat-lima-waktu-adalah-penggugur-dosa-dosa-yang-ada-di-antara-keduanya/